Secara etimologis,
kata
Al Qur’an berasal
dari
bahasa
Arab al-qur’an yang berarti
bacaan.
Menurut istilah,
Al Qur’an
=
sebagai
kalam
Allah yang
diturunkan
kepada
nabi
Muhammad SAW melalui malaikat
jibril
dengan
menggunakan
bahasa
arab
sebagai
hujjah (bukti)
atas
kerasulan
Nabi
Muhammad SAW
dan
sebagai
pedoman
hidup
bagi
manusia
serta
sebagai
media dalam
mendekatkan
diri
kepada
Allah SWT.
-Menurut al Syaukani (dalam Amir Syarifuddin, 1997, I: 47), Al Qur’an yaitu kalam Allah yang diturunkan melalui Nabi SAW, tertulis dalam mushhaf, dan dinukilkan secara mutawatir.
-Menurut Ibnu Subki (dalam Amir Syarifuddin, 1997, I: 47), Al-Qur’an adalah lafazh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung mukjizat pada setiap suratnya, yang dinilai ibadah membacanya.
Unsur-unsur pokok yang menjelaskan hakikat Al Qur’an
1.Merupakan
kalam
Allah yang
berbentuk
lafazh
(sekaligus
makna)
2.Diturunkan
kepada
Nabi
Muhammad SAW
3.Menggunakan
bahasa
Arab.
4.Mengandung
mu’jizat
pada
setiap
ayat
dan
suratnya.
5.Tertulis
dalam
mushhaf.
6.Membaca
Al Qur’an bernilai
ibadah.
7.Ayat-ayat
Al Qur’an dinukil
secara
mutawatir
(tidak
diragukan
keautentikannya).
Cara-Cara Al Qur’an Diwahyukan
Allah berkomunikasi
dengan
manusia,
termasuk
para nabi
dan
rasul
dengan
tiga
cara,
yaitu
bisikan
ke
dalam
hati
(wahyu),
dari
balik
tabir,
dan
utusan
yang diberi
wewenang
oleh
Allah untuk
menyampaikan
pesan
ketuhanan
kepada
orang yang dikehendaki-Nya.
Cara Nabi
Muhammad dalam menerima wahyu
1.Malaikat memasukkan wahyu dalam hati Nabi.
2.Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki-laki yang
mengucapkan
kata-kata kepada Nabi sehingga Nabi mengetahui dan hafal benar
kata-kata itu.
3.Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincing lonceng. Cara ini
paling berat dirasakan oleh Nabi.
4.Malaikat menampakkan dirinya dalam wujud aslinya
Pembagian Ayat-ayat Al Qur’an
1. Periode ketika
Nabi
masih
berada
di Makah.
-Ayat
Al Qur’an yang
turun
disebut
ayat
Makiyyah.
-Ciri:
surahnya
pendek-pendek,
didahului
dengan
kata ya ayyuhannas, berisi
masalah
keimanan, ancaman
dan
pahala,
kisah-kisah
umat
terdahulu,
dan
budi
pekerti.
2. Periode
ketika
Nabi
sudah
hijrah
ke
Madinnah.
-Ayat
Al Qur’an yang
turun
disebut
ayat
Madaniyah.
-Ciri:
surahnya
panjang-panjang,
didahului
dengan
ya ayyuhalladzina amanu,
berisi
tentang hukum-hukum
syariat.
-Al-qur’an
: terbagi
dalam
30 juz,
114 surah (surah:bab),
lebih
dari
6000 ayat.
Ciri
ciri
surat
Makkiyah
dan
Madaniyah
1. Surat Makkiyah
•Pada umumnya
pendek-pendek,
merupakan
19/30 dari
seluruh
isi
Al-qur’an,
terdiri
dari
86 surat,
4.780 ayat
•Dimulai
dengan
kata-kata
yaa ayyuhannaas
(hai
manusia)
•Pada umumnya
mengenai
tauhid
yakni
keyakinan
pada
Kemaha
Esaan
Allah, hari
kiamat,
akhlak
dan
kisah-kisah
umat
manusia
di
masa
lalu
•Diturunkan
selama
12 tahun,
13 hari
2. Surat Madaniyah
•Pada umumnya
panjang-panjang,
merupakan
11/30 dari
seluruh
isi
Al-Qur’an, terdiri
dari
28 surat,
1.456 ayat
•Dimulai
dengan
kata-kata
yaa ayyuhalladziina aamanu (hai
orang-orang
yang beriman)
•Memuat
soal-soal
hukum,
keadilan,
masyarakat,
dsb
•Selama
10 tahun,
2 bulan,
9 hari.
Isi
Al-Qur’an
1.Prinsip-prinsip
aqidah,
syariah,
dan
akhlak.
2.Janji-janji
dan
ancaman
Allah.
3.Kisah-kisah
para nabi
dan
umat-umat
terdahulu.
4.Hal-hal
yang akan
terjadi
di masa
datang.
5.Prinsip-prinsip
ilmu
pengetahuan.
6.Sunatullah
atau
hukum
Allah yang
mengikat
pada
keseluruhan
ciptaan-Nya
Fungsi Al Qur’an
1.Hudan yaitu
petunjuk
bagi
umat
manusia.
2.Rahmat
artinya
kasih
sayang
Allah kepada
umat
manusia.
3.Bayyinah yaitu
bukti
penjelasan
tentang
suatu
kebenaran.
4.Furqan yaitu
sebagai
pembeda
antara
yang hak
dan
batil,
benar
dan
salah,
halal
dan
haram,
indah dan
jelek,
serta
yang dilarang
dan
yang diperintahkan.
5.Mau’izhah atau
pelajaran
bagi
manusia.
6.Syifa’ artinya
obat
untuk
penyakit
hati.
Pengertian Al Sunnah / Al
Hadits
-Etimologis:
kata
sunah
berasal
dari
kata bahasa
arab
sunnah
yang berarti
cara,
adat
istiadat
(kebiasaan),
dan
perjalanan
hidup
(sirah)
yang tidak
dibeda-bedakan
antara
yang baik
dan
yang buruk
-Terminologi:
Menurut
ahli
hadits,
sunnah
berarti
sesuatu
yang berasal
dari
Nabi
Muhammad SAW
yang berupa
perkataan,
perbuatan,
penetapan,
sifat,
dan
perjalanan
hidup
beliau
baik
pada
waktu
sebelum
diutus
menjadi
Nabi
maupun
sesudahnya.
Bagian-bagian Al Sunnah / Al
Hadits
1.Rawi:
orang
yang menyampaikan
atau
menuliskan
dalam
suatu
kitab
apa-apa
yang pernah didengar
dan
diterimanya
dari
seseorang
(gurunya).
2.Matan:
materi
atau
isi
dari
suatu
hadis.
3.Sanad:
jalan
yang dapat
menghubungkan
matan
hadis
kepada
Nabi
Muhammad SAW
Klasifikasi Al Sunnah / Al
Hadits
Berdasarkan aspek
bentuk:
1.Sunnah
qauliyah:
ucapan
Nabi
yang didengar
oleh
para sahabat
dan
disampaikan
kepada
orang lain.
2.Sunnah
fi’liyah:
perbuatan
Nabi
yang dilihat
para sahabat
dan
disampaikan
kepada
orang lain dengan
ucapan
mereka.
3.Sunnah
taqririyah:
perbuatan
sahabat
atau
ucapannya
yang dilakukan
di depan
Nabi
yang dibiarkan
begitu
saja
oleh
Nabi
tanpa
dilarang
atau
disuruh.
Fungsi Al Sunnah / Al
Hadits
1.Menetapkan
dan
menguatkan
hukum-hukum
yang sudah
ditetapkan
oleh
Al Qur’an
2.Merinci
dan
menafsirkan
ayat
al Qur’an yang
masih
global (bayan tafshil), membatasi
ayat
Al Qur’an yang
masih
muthlaq/umum
(bayan taqyid), dan
mengkhususkan
ayat
Al Qur’an yang
masih
umum
(bayan takhshish).
3.Menetapkan
hukum
yang belum
ditetapkan
oleh
Al Qur’an.
Dosen Pengampu : Siti Nur Syamsiah Komariah
M..I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar