Adventure Time - Penguin

Rabu, 31 Oktober 2018

Konsep Fisioterapi Farmakologi pada Fisioterapi

A. FARMAKOLOGI

Farmakologi merupakan senyawa kimia pada sistem biologi. 
Ilmu dasar untuk pendidikn kedokteran :
1. untuk dokter, perawat dan apoteker dalam peran meresepkan, mengeluarkan, pemberian obat kepada pasien.
2. untuk fisioterapis dan laboratorium menjalankan peran sesuai resep obat. (Diaz et al,2011)

a. penambahan kasus-kasus klinis yang menunjukkan pengaruh tindakan fisioterapi terhadap aktifitas obat.
b. farmakologi penting untuk fisioterapis di mana mereka berhubungan langsung dengan pasien yang minum obat dalam banyak kasus. (Yazir Et Al, Amj, 2011)
contoh :
  • massage → meningkatkan penyerapan insulin subdermal → hypoglycemia → coma (calabarase, AMJ, 2008)
  • cold therapy → menghambat penyerapan obat benzatin pennicilin i.m., menurunkan nyeri akibat injeksi.
  • iontophorosis → mempengaruhi parameter farmakokinetik pada obat-obatan tertentu. ex. lidocain hydrocloride (anestesi lokal) dan epiferine yang berfungsi seperti adrenalin.


Tentang Obat 

a. Drug
  • substansi yang digunakan untuk memodifikasi sistem fisiologis atau keadaan patologis untuk kepentingan penerima/pasien (WHO)
  • zat yang digunakan untuk pencegahan, diagnosis, pengobatan dan penyembyhan penyakit. (Ramesh KU, 2005) dapat digunakan untuk berbagai macam gejala.
b. Farmakokinetik yaitu mempelajari penyerapan obat, distribusi obat, metabolisme dan ekskresi obat dalam sistem biologis.
c. Pharmacodinamics yaitu kerja obat dan efek obat disemua tingkat interaksi dalam sistem biologis. efek obat terhadap fisiologi dan biokimia  berbagai organ tubuh dan mekanismenya.
d. Pharmacotherapy yaitu pengunaan obat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit.
e. Farmakologi Klinik yaitu cabang farmakologi yang mempelajari efek obat pada manusia, terutama prinsip pemilihan dan pemakaian obat secara rasional dala klinik.
f. Toksikologi yaitu ilmu yang mempelajari keracunan zat kimia (termasuk obat), zat yang digunakan dalam industri rumah tangga.(farmakologi UI)


Sumber Obat 

a. dari tumbuhan
b. dari hewan. ex. hormon dibuat dari hewan mineral.
c. mineral
d. sintesis bahan kimia
e. dari microbiologi


Penerapan Dalam Fisioterapi 

a. inhalasi
b. salep/cream/oles
c. iontophoresis


Why and Why Not ?

1. Advantages 
a. minim toksisitas sistemik.
b. reaksi lebih cepat
c. pengiriman langsung ke target
d. konsentrasi obat lebih banyak di paru-paru.
2. Disadvantages
a. butuh waktu dan tenaga
b. harus menggunakan perangkat


Apa Obat Inhalan ?

1. Antiallergi agents → (pencegahan dan treatment alergi)
Budesonide Cromolyn sodium
2. Bronchodilators 
a. Ventolin Nebules (ẞagonist) → mengendurkan otot pernafasan dan melebarkan jalan nafas.
b. Bricanyl Solution (ẞagonist) Atrovert nebulizer solution (anti-cholinergic) → penghambat neurotransmiter assetilcolin.
3. Mucolytics agents
a. Acetein (Acetylcysteine) → pengencer dahak
4. Antimicrobials → antimikroba
a. Tobramycin pentamidine rivabirin
b. Amphotericin
5. Immune Modulators → menghilangkan kembali sistem imun
a. cyclosporine interferon α 
b. Interferon γ
6. Vaso-active → mempengaruhi pelebaran pembuluh darah 
a. Prostacyclin nitric oxide.


Particle Size 

1. MMAD : mass median aerodynamic diameter (50:50) 
    MMAD <1μm : dihebuskan 
    MMAD 1~5μm: target  
    MMAD >5μm : orofaring
2. Kontrol yang ketat dari MMAD dari partikel memastikan reproduktifitas deposisi/pengkristalan dan retensi/tertahanannya aerosol (partikel obat yang bercampur udara).

 


 B.IONTOPHORESIS 

   Iontophoresis hanya didefinisikan sebagai transfer ion (ionto=ion; phorosis=trasfer)
pengiriman ion kedalam tubuh menggunakan direct electrical current.
   Iontophoresis merupakan teknik khusus stimulasi listrik yang menggunakan polaritas listrik arus searah terus menerus untuk mengionisasi obat yang ditempatkan dibawah eletroda permukaan dan mentranfer nya kedalam tubuh melalui kulit.


Iontophoresis vs Phonophoresis 

1. Iontophoresis menggunakan arus listrik untuk mentransfor ion kedalam jaringan.
2. Phonophoresis menggunakan energi ultrasound untuk mendorong molekul kedalam jaringan.


Bagaimana Mekanismenya ?

 


Perubahan Fisiologi
  • penetrasi ion
  • reaksi asam/basa
  • hiperemia → peningkatan aliran darah
  • disosiasi → pecahnya molekul menjadi partikel.

Komplikasi 
  • Chemical burns → terlalu banyak NaOH (natrium hidroksida)
  • Heat burns → karena kurang lembab 
  • Sensitivities and Allergic Reaction to ions 

Alergic Reaction to ions 
  • Jika pasien alergi terhadap makanan laut, "yodium" tidak boleh digunakan.
  • pasien dengna ulkus peptikum aktif atau gastritis, bereaksi buruk terhadap "hidrokortison".
  • pasien yang memiliki  masalah dengan aspirin (antipiretik), bereaksi buruk terhadap "salsilat (analgesik)."
  • pasien yang peka terhadap logam dapat bereaksi terhadap "tembaga,seng atau magnesium".

Indikasi 
  • Anestesi lokal
  • kondisi peradangan 
  • meredakan rasa sakit 
  • kondisi kulit
  • sakit kepala 
  • penghambatan spasitisitas

Pemilihan Obat 

1. Inflammation 
  • Dexamethasone (-)
  • Hydrocortisone (-)
  • Salicylate (-)
2. Spasm 
  • Calciim (+)
  • Magnesium (+)
3. Analgesia 
  • Lidocaine  (+)
  • Magnesium (+)
4. Edema 
  • Hyaluronidase (+)
  • Salicyilate (-)
  • Mecholyl (+)
5. Scar Tissue 
  • Chlorine (-)
  • Iodine (-)
  • Salicyilate (-)
6. Hyperhydrosis 
  • Tap Water 
  • Glycopyrronium Bromide (+)
7. Open Skin Lesions
  • Zinc (+)


Kontra Indikasi 
  • luka terbuka atau luka bakar
  • pasien dengan alat pemacu jantung
  • alregi terhadap obat-obatan 
  • hilangnya sensasi 
  • kulit berminyak atau kotor
  • telapak kaki (sulit untuk ion masuk kedalam)


Hati-Hati

1. jangan menggunakan dua bahan kimia dibawah  elektroda yang sama, bahkan jika mereka memiliki polaritas yang sama.
2. jangan berikan ion dengan polaritas berlawanan selama sesi perlakuan yang sama.



Dosen Pengampu : Bapak Aan Ika Sugathot, S.Ft.,M.Fis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

MATA KULIAH   : Anatomi Fisiologi   POKOK BAHASAN  : Sistem Endokrin   SUB POKOK BAHASAN  : Kelenjar Endokrin, Hormon,  dan mekanisme...