Adventure Time - Penguin

Kamis, 22 November 2018

Agama Islam SYARI'AH 2

1. Mu'amalat
    Dari segi bahasa, mauamalat yang berarti saling bertindak, saling berbuat dan saling mengamalkan. sedangkan dari segi istilah, muamalat terbagi menjadi 2 yaitu :
→ Muamalah dalam arti luas yaitu aturan-aturan atau hukum Allah untuk mengatur manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan sosial.
→ Muamalah dalam arti khusus yaitu aturan-aturan Allah yang wajib ditaati yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta.

    Kedudukan mu'amalat dalam silam
→ muamalat dengan pengertian pergaulan hidup tempat setiap orang melakukan perbuatan dalam hubungan dengan orang lain yang menimbulkan hubungan hak dan kewajiban merupakan bagian terbesar dalam aspek kehidupan manusia. Oleh karenanya islam menempatkan bidang muamalat sedemikian penting, hingga Rasulullah SAW mengatakan "agama adalah muamalah".
→ berangkat dari hal itu semua, islam bersikap lebih longgar dalam masalah hukum pada muamalah. hukum islam memberikan ketentuan bahwa pada dasrnya hukum dalam muamalah adalah mubah, hingga ada dalil atau nash yang mengharamkannya. berbeda dengan ibadah yang hukum asalnya adalah haram, kecuali ada perintah atau tuntunan yang mneganjurkan.

   Ruang Lingkup Muamalat :
Secara umum ruang lingkup muamalat mencakup dua aspek yaitu :
→ A. adabiyah yaitu mencakup

Agama islam SYARI'AH 1

1. Syariah
    Syariah menurut etimologi adalah jalan (kesumber atau mata air) yang harus ditempuh oleh setiap umat islam.
    Syariah menurut istilah adalah sistem norma (kaidah) ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dalam kehidupan sosial, hubungan manusika dengan benda dan alam limngkungan hidupnya.
→ kaidah yang mengatur hubungan langsung manusia dengan Allah disebut kaidah ibadah atau ubudiyah yang diesbut juga kaidah ibadah murni (mahdah).
→ kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan selain Allah (sesama manusia dan alam/lingkungan hidup) disebut kaidah mu'amalah.
     Disiplin ilmu yang khusus membahas dan menjelaskan syariah disebut ilmu fiqih. sedangkan dari segi istilah fiqih adalah mengetahui hukum-hukum syar'i secara terperinci, dengan cara memahami dari dali-dalil dan dasar-dasar syar'i yang berasal dari Al-Quran, sunnah, ijma, qiyas, dan sebagainya tentang suatu hal.


 2. Syariah/syariat dibagi menjadi 2 yaitu :
    a. Bidang ibadah
    b. Bidang mu'amalah
➝ Ibadah adalah cara dan tata cara manusia berhubungan langsung dengan Tuhan, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi.
➝ Ibadah menurut bahasa artinya taat, tunduk, turut, ikut, dan doa.
➝Q.s yasin ayat 60


3. Tujuan syarriah
    Tujuan syariah islam yaitu untuk membangunkan kehidupan manusia atas dasar ma'rufat (kebaikan-kebaikan) dan membersihkannya dari yang munkarat (keburukan-keburukan).
    a. Ma'rufat adalah nama untuk semua kebjaikan atau sifat-sifat yang baik, yang sepanjang masa telah diterima sebagai sesuatu yang baik oleh hati nurani manusia. Syariah membagi ma'rufat menjadi 3 kategori yaitu :
➝ fardu (wajib)
➝ sunnah (anjuran)
➝ mubah (boleh)
    b. Munkarat adalah nama untuk segala dosa dan kejahatan yang sepanjang masa telah dikutuk oleh watak manusia sebagai sesuatu yang jahat. Syari'at membagi munkarat menjadi 2 kategori yaitu :
➝ haram
➝ makruh


4. Ibadah
    Dilihat dari pelaksanaannya, ibadah dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
➝ Ibadah jasmaniyah-rohaniyah yaitu ibadah yang merupakan perpaduan jasmani dan rohani. sholat dan puasa.
➝ Ibadah Rohaniyah-maliah yaitu ibadah perpaduan rohani dan harta. Zkat.
➝ Ibadah jasmaniyah-rohaniyah. Haji.

   Dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dapat dibagi menjadi 5 kategori yaitu :
➝ Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan, seprti dzikir.
➝ Ibadah dalam bentuk perbuatan yg tidak ditentukan bentuknya.
➝ Ibadah dalam bentuk pekrjaan yang telah ditentukan wujudnya.
➝ Ibadah yang cara dan pelaksanannya berbentuk menhan diri.
➝ Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak.
    Hakikat ibadah adalah menumbuhkan kesadaran pada diri manusia bahwa ia sebagai insan diciptakan Allah khusus untuk mengabdi kepada-Nya (Q.s Az-Zariyat : 51)

    Menurut ajaran Islam ibadah dibagi menjadi 2 yaitu :
➝ Ibadah Khusus (khassah) atau juga ibadah mahdah adalah ibadah yang ketentuan pelaksaannya sudah pasti ditetapkan oleh Allah dan djelaskan oleh Rasul-Nya.
➝ Ibadah Umum ('ammah) yakni semua perbuatan yang mendatangkan kebaikan kepada diri sendiri dan orang lain, dilaksanakan dengan niat ikhlas karena Allah.

➤ Mu'amalat mengandung makna pengaturan hubungan (antar manusia)
➤ Hubungan yang diatur dalam syariat mu'amalat adalah hubungan perdata dan hubungan publik.
➤ Aspek mu'amalat meliputi aturan hidup yang sangan luas, yaitu :
a. Ahkamul akhwal syakhsiah yaitu hukum-hukum yang mengatur hubungan rumah tangga.
b. Al Ahmakul Madaniyah yaitu hukum-hukum yang mengatur transaksi ekonomi sesama anggota masyarakat.
c. Al ahkamul jinaiyah yaitu hukum-hukum pidana
d. Al ahkamul dusturiyah yaitu hukum-hukum ketatanegaraan.
e. ahkamul murafa'at yaitu hukum perdata.
f. Al ahkamul iqtishodiyah wal maliyah yaitu hukum-hukum ekonomi dan  moneter.

Kamis, 15 November 2018

Agama Islam Akhlak

Akhlak 

-Akhlak berasal dari kata khuluk yang berarti perangai, sikap, perilaku, watak, budi pekerti.
-Akhlak adalah sikap yang menimbulkan kelakuan baik atau buruk
-Akhlak mempunyai hubungan dengan sikap, khalik (pencipta alam semesta) dan makhluk (yang diciptakan)
-Garis besar ajaran akhlak berkenaan dengan sikap dan perbuatan manusia terhadap:
1.Khalik, yakni tuhan  maha pencipta
2.Terhadap sesama mahluk (segala yang diciptakan oleh khalik)


→ Secara terminologis definisi akhlak menurut ;
Imam Ghazali akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Akhlak adalah segala sesuatu yang tertanam kuat atau terpatri dalam diri seseorang, yang akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang tanpa melalui pemikiran atau perenungan terlebih dahulu. Artinya bahwa perbuatan itu dilakukan dengan refleks dan spontan tanpa dipikirkan terlebih dahulu


→ Secara bahasa, akhlak berasal dari kata khalaqan yang berarti ciptaan atau perbuatan.
Melihat asal katanya akhlak mengandung arti perbuatan manusia, tetapi kata akhlak biasanya dikaitkan dengan perbuatan yang bernilai baik atau buruk. Karena itu obyek yang dikaji dalam pembahasan akhlak adalah aspek tingkah laku manusia dari segi nilai baik atau buruk.
Akhlak dibagi menjadi 2 yaitu, akhlak yang baik (ahlaq al karimah) dan buruk (ahlaq al madzmumah). Akhlak yang baik adalah perilaku yang sesuai dengan norma ajaran Islam, sedangkan akhlak yang buruk adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma ajaran Islam.

Akhlak terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Akhlak mahmudah ; tingkah laku terpuji yang merupakan tanda keimanan seseorang. Akhlak terpuji ini dilahirkan dari sifat-sifat yang terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud adalah antara lain ; cinta kepada Allah, cinta kepada Rosul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridho Allah, bersyukur atas segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur, menepati janji, khusudalam beribadah kepada Allah, mampu menegendalikan diri, silaturahmi, menghargai dan menghormati orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang lemah, rajin menolong orang yang lemah, rajin belajar dan giat bekerja, hidup bersih, menyanyangi binatang dan menjaga kelestarian alam.
2. Akhlak madzmumah ; tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.
Sifat yang termasuk akhlak madzmumah adalah : segala sifat yang bertentangan dengan mahmudah, antara lain : kufur, syirik, munafik, fasiq, murtad, takabur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikir, bahil, boros, dendam, hianat, tamak, fitnah, mengadu domba, sombong, putus asa, mencemari lingkungan dan merusak alam.


Tujuan Pendidikan Akhlak
Adapun tujuan dari pendidikan akhlak antara lain:
1.Terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik, sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan yang sejati.
2.Terwujudnya pribadi muslim yang luhur dan mulia.
3.Terhindarnya perbuatan hina dan tercela
Dengan adanya tujuan pendidikan akhlak tersebut dimaksudkan agar manusia dapat benar-benar mengamalkan pendidikan akhlak yang sesuai dengan perintah dalam Al-Qur’an supaya apa yang telah menjadi tujuan tersebut bisa tercapai secara maksimal.

Karakteristik akhlak Islami 
1.Bersifat umum dan terperinci. Di dalam al-Qur’an ada materi yang dijelaskan secara umum dan ada pula yang mendetail. Misalnya ; dalam Q.s an Nahl : 90 diserukan perintah berakhlak secara umum: berbuat adil, berbuat kebaikan, melarang perbuatan keji, mungkar, dan permusuhan. Sedangkan dalam Q.s al Hujurat : 12, secara terperinci dinyatakan larangan saling mencela dan memanggil dengan gelar yang buruk.
2.Manusiawi yaitu ajaran akhlak dalam Islam sejalan dan memenuhi fitrah manusia 
3.Universal maksudnya ruang lingkup akhlak itu luas sekali, yakni mencakup semua tindakan manusia baik tentang dirinya maupun orang lain atau yang bersifat pribadi, kemasyarakatan ataupun Negara. 
4.Keseimbangan yaitu ajaran akhlak Islam berada ditengah antara yang menghayalkan manusia sebagai malaikat yang menitikberatkan segi kebaikannya dan yang menghayalkan manusia sebagai hewan yang menitikberatkan sifat keburukannya saja.
5.Realistik yaitu aliran akhlak dalam Islam memperhatikan kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia telah dinyatakan sebagai mahluk yang memiliki kelebihan disbanding mahluk laiinya, tetapi manusia mempunyai kelemahan-kelemahan memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan material dan sepiritual. 
6.Akhlak sebagai buah dari Iman 
7.Akhlak menjaga konsistensi cara dan tujuan. Islam tidak mengijinkan mencapai tujuan walaupun baik dengan cara-cara kotor yang bertentangan dengan syariat.


Akhlak Islam mencakup beberapa aspek :
-Akhlak terhadap Allah SWT
  Orang Islam yang memiliki aqidah yang baik dan kuat, berkewajiban untuk berakhlak baik kepada allah Swt dengan cara  
1.menjaga kemauan dengan meluruskan ubudiyah dengan dasar tauhid. Q.s al ikhlas :1-4, Ad-Dzariyat: 56,
2.mentaati perintah-Nya Q.s al Imron:132, 
3.ikhlas dalam semua amal Q.s al bayyinah:5,  
4.khusudalam beribadah Q.s al Fatihah: 6,
5.berdoa dengan penuh harapan pada Allah swt Q.s Az Zumar :53, 
6.berbaik sangka kepada setiap ketentuan allah Q.s Al Imron :154,  
7.bertawakal setelah memiliki kemauan dan ketetapan hati Q.s Al Imron : 159,
8.bersyukur Q.s Ibrahim : 7 
9.bertaubat serta istighfar bila berbuat kesalahan Q.s at Tahrim: 8. 
10.Berakhlak kepada Allah diajarkan pula oleh Rasul dengan bertahmid, takbir, tasbih, dan tahlil.

-Akhlak terhadap Allah SWT
1.Al hubb, mencintai Allah melebihi cinta terhadap apa dan siapapun, dengan berpedoman kepada firmanNya (al-Qur’an). Melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
2.Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah
3.As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah
4.Qona’ah, yaitu menerima dengan ikhlas semua qada dan qadar illahi setelah berikhtiar maksimal
5.Memohon ampun hanya kepada Allah
6.At-taubat, hanya bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha
7.Tawakkal, berserah diri kepada Allah.

-Akhlak buruk terhadap Allah SWT
1.Takabbur, yaitu menyombongkan diri sehingga tidak mengakui kekuasaan Allah, termasuk mengingkari nikmat Allah.
2.Musyrik, yaitu mempersekutukan Allah dengan mahlukNya, menganggap bahwa ada mahluk yang menyamai kekuasaanNYa 
3.Murtad, (ar Riddah),sikap meninggalkan atau keluar dari agama Islam untuk menjadi kafir. 
4.Munafiq, sikap yang menampilkan dirinya bertentangan kemauan hatinya dalam kehidupan beragama 
5.Riya’, suatu sikap yang selalu menunjukan perbuatan baik yang dilakukannya. Bukan karena Allah hanya ingin dipuji manusia 
6.Boros, berfoya-foya (al Israaf), yaitu perbuatan yang melampaui batas-batas agama
7.Rakus atau tamak (hirshu atau ath thama’u), yaitu sikap yang tak pernah merasa cukup, selalu ingin menambah apa yang seharusnya ia miliki tanpa mmeperhatikan hak-hak orang lain.
-Akhlak terhadap Rasulullah SAW 
1.Mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya 
2.Menjadikan Rosul sebagai idola, suri tauladan dalam hidup dan kehidupan 
3.Mentaati Rosul. Menjalankan apa yang diperintahkan Rosul dan mejauhi apa yang dilarang. (Q.s an Nisa’ : 80)

Visi Rasulullah : 
1. Menyempurnakan Akhlak 
2. Rahmatan Lil Alamin
3. Bertauhid Kepada Allah

-Akhlak kepada diri sendiri 
  Manusia yang telah diciptakan oleh allah Swt dalam potensi fitrah, berkewajiban menjaganya dengan cara memeilhara kesucian lahir dan batin Q.s at Taubah : 108, memlihara kerapihan,  berjalan dan berkata dengan tenang, menambah pengetahuan sebagai modal amal, membina disiplin diri.
1.Memelihara kesucian diri 
2.Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum dan akhlak Islam)(Q.s al ahzab 59)
3.Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas dan rendah hati
4.Malu melakukan perbuatan jahat
5.Menjauhi dengki dan dendam
6.Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain
7.Menjauhi perkataan dan perbuatan yang sia-sia
 
-Akhlak kepada keluarga
a. Akhlak kepada keluarga bisa dilakukan seperti berbakti kepada kedua orang tua Q.s al Isra’ : 23,  bergaul dengan ma’ruf, memberi nafkah dengan sebaik mungkin, saling mendo’akan, dan bertutur kata denga lemah lembut.
b. Cara-cara yang diajarkan Alquran dan hadis dalam berakhlak kepada orang tua(Q.S al-luqman 14) antara lain: 
1.Patuh, yaitu taat terhadap perintah orang tua sepanjang perintah itu tidak menyimpang dari aqidah Islam. Apabila perintah mereka itu bertentangan dengan perintah Allah, jangan dituruti, tetapi anak tetap mempergauli mereka dengan sebaik-baiknya sepanjang hidupnya. 
2.Berbuat ihsan, yakni berbakti, menghormati, memperlakukan dengan baik, berkomunikasi dengan baik, dan lain-lain perbuatan baik sepanjang hidupnya. 
3.Berlaku dan bertindak lemah lembut baik dalam perkataan maupun perbuatan 
4.Merendahkan diri dan hormat di hadapannya 
5.Berterima kasih kepada mereka melalui ucapan dan perbuatan 
6.Menghormati sahabat mereka ketika mereka masih hidup atau sudah meninggal 
7.Berdo’a kepada Allah untuk kebaikan mereka selama hidup dan setelah mereka meninggal dunia 


-Akhlak suami-istri
  Akhlak suami kepada istrinya dan sebaliknya adalah komunikasi baik ucapan maupun tindakan yang menggambarkan penghargaan dan penghormatan kepada masing-masing pihak. Kasih sayang yang menjadi dasar ikatan suami-istri diungkapkan dalam ucapan dan perilaku yang baik dan saling menghargai. Apabila komunikasi ini dapat terpelihara dengan baik, maka keluarga yang harmonis akan dapat diwujudkan.
 
-Akhlak terhadap anak
Akhlak terhadap anak diungkapkan dalam bentuk pemeliharaan dan pendidikan yang dilakukan atas dasar rasa kasih sayang. Akhlak terhadap anak dimulai dengan memberikan makanan dan minuman dari rizki yang baik dan halal sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat jasmani dan rohani. Pendidikan anak dilakukan sejak sebelum lahir hingga menginjak usia dewasa melalui pengasuhan, bimbingan, dan pengarahan.
yang penting dalam berakhlak kepada anak adalah memberi pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangannya. Pendidikan bagi anak adalah berkomunikasi secara intensif dengan cara yang dipahaminya.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلاَ 
تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيماً

" Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (Q, s. al-Isra / 17:23)"


-Akhlak kepada tetangga
  Membina hubungan baik dengan tetangga sangat penting, sebab tetangga adalah sahabat yang paling dekat. Nabi Saw bersabdatidak henti-hentinya jibril menyuruhku untuk berbuat baik pada tetangga, hingga aku merasa tetangga sudah seperti ahli waris (HR. al Bukhori), Nabi Saw juga merinci hak tetanggga sebagai berikut : “
1.Mendapat pinjaman jika perlu
2.Mendapat pertolongan kalau minta
3.Dikunjungi bila sakit
4.Dibantu jika ada keperluan
5.Jika jatuh miskin hendaknya dibantu
6.Mendapat ucapan selamat jika mendapat kemenangan
7.Dihibur jika susah
8.Diantar jenazahnya jika meninggal
9.Tidak dibenarkan membangun rumah lebih tinggi tanpa seizinnya
10.Jangan susahkan dengan bau masakannya
11.Jika membeli buah hendaknya memberi atau jangan diperlihatkan jika tidak memberi (HR. Abu Syaikh)

 
  Tetangga adalah orang-orang yang paling dekat tempat tinggalnya, karena itu ketenangan dan ketentraman suatu keluarga sangat tergantung kepada perilaku terhadap tetangganya. Berbuat baik kepada tetangga bukan sebatas diperintahkan agama, tetapi juga karena berpengaruh terhadap kenyamanan keluarga. Tetangga yang baik akan memberikan kebaikan kepada kita, sebaliknya apabila ia buruk, maka keburukan akan menjalar ke rumah kita. Demikian pula, kita adalah tetangga bagi tetangga kita, karena itu, untuk menjalin hubungan yang baik dengan tetangga perlu diketahui hak-hak yang dimilikinya,

وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِين
 
“...dan berbuat baiklah sebagaimana Alloh telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” QS. Al-Qasas. 77"
 
-Akhlak Terhadap Masyarakat 

1.Memuliakan tamu
2.Menghormati nilai dan norma yang berlaku di masyarakat
3.Saling menolong dalam kebajikan dan takwa
4.Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri untuk berbuat baik dan mencegah berbuat kejahatan (mungkar).
5.Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkankan hidup dan kehidupannya
6.Bermusyawarah dalam segala kepentingan bersama
7.Mentaati keputusan yang sudah diambil
8.Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat terhadap kita
9.Menepati janji.
 
-Akhlak kepada kepemimpinan   
Hendaknya pemimpin memiliki sifat-sifat sebagai berikut ; beriman dan bertakwa, berilmu pengetahuan agar urusan yang ditangani secara profesional tidak salah urus, memiliki keberanian dab kejujuran, lapang dada, penyantun, serta tekun dan sabar. Dari bekal itulah pemimpin akan dapat melaksanakan tugas dengan cara yang baik. Yakni memeilhara amanah dan adil, melayani dan melindungi rakyat, seperti sabda Nabi : “sebaik-baiknya pemimpin adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian” (HR. Muslim), bertanggung jawab, membelajarkan rakyat, sedangkan kewajiban rakyat adalah patuh, memberi nasihat jika ada tanda-tanda penyimpangan.

 



Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

MATA KULIAH   : Anatomi Fisiologi   POKOK BAHASAN  : Sistem Endokrin   SUB POKOK BAHASAN  : Kelenjar Endokrin, Hormon,  dan mekanisme...