1. Definisi Fisioterapi
2. Standar Pendidikan
3. Standar Kompetensi
4. Standar praktek
5. Standar Asuhan
6. Kode Etik
1. Definisi Fisioterapi
Deskripsi Fisioterapi Indonesia
a. Fisioterapi adalah bnetuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk memgembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisisk, eletroteurapitis dan mekanis).
b. Ilmu yang dipelajari fisika, kemanusiaan, kesehtana, dan penggunaan modalitas fisioterapi.
c. Fisioterapi adalah profesi yang otonom dan memiliki kedudukan yang sama dengan profesi kesehatan lainnya.
d. Ruang lingkup pelayaanan adalah pada rumah sakit, klinik pribadi, pusat olahraga, masyarakat, dll.
- Nama profesi adalah Fisioterapis
- Fisioterapis harus berkualifikasi profesional dan memahami kedudukannya dalam kerja tim.
Pendidikan untuk menjadi fisioterapi dipusatkan pada universitas atau study lain setingkat universitas, independen dan diakreditasi sebagai standar fisoterapis secara hukum dan diakui profesinya.
3. Standar Kompetensi Profesi
Meliputi :
- Peran Pengelola
- Peran Pelaksana
- Peran Pendidik
- Peran Peneliti
Elemen Kompetensi
1. Peran Pengelola berkompetensi untuk melaksanakan kemampuan manajemen dan professionalisme dalam memberikan pelayanan.
2. Peran Pelaksana berkompeten dalam melaksakan pelayanan dengan pendekatan sistim asuhan fisioterapi.
3. Peran Pendidik berkompeten dalam memberikan pendiidikan kesehatan dan pemahaman pelayanan fisioterapi bagi pasien, klien keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
4. Peran Peneliti berkompeten untuk melakukan penelitian dibidang ilmu dan tehnologi fisioterapi dalam pengembangan pelayanan.
4. Standar Praktek
a. Pernyataan mis, maksud dan tujuan
b. Perencanaan pengorganisasian
c. Kebijakan prosedur
d. Administrasi
e. Pengelola anggaran
f. Peningkatan kuantitas asuhan
g. Ketenangan
h Pengembangan staf
i. Penataan saran dan prasarana
j. Kolaborasi multidispliner
5. Standar Asuhan Fisioterapi
a. Standar Assesmen yaitu pemeriksaan pada perorangan atau kelompok, nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lain dengan cara pengambilan perjalanan penyakit (history taking) skreening, test khusus, pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui analisis dan sintesa dalam sebuah proses pertimbaangan klinis. dalam standar asesmen ditetapkan pula 24 pengukuran yang dilakukan untuk proses pengumpulan data.
b. Standar Diagnosa berupa label menggambarkan keadaan multi dimensi pasien yang dihasilkan dari pemeriksaan dan evaluasi dan merupakan hasil dari alasan-alasaan klinis yang dapat menunjukan adanya disfungsi gerak dan dapat mecangkup gangguan/kelemahan (impairment), limitasi fungsi (functional limitations), ketidakmampuan (disabilities), sindroma (syndromes), mulai dari sitem sel, dan biasanya pada level sistem gerak dan fungsi.
➢ASESSMENT (Assesmen) → DIAGNOSE FISIOTERAPI → EXAMINATION (pemeriksaan) data gathering → EVALUATION (evaluasi) analisis dan sintesis
c. Standar Perencanaan dimuali dengan pertimbangan kebutuhan intervensi dan biasanya menuntun kepada pengembangan rencana intervensi, termasuk hasil sesuai dengan tujuan yang terukur yang disetujui pasien/klien, family atau pelayan kesehatan lainnya. Dapat menjadi pemikiran perencanaan alternatif untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang kasusnya tidak tepat untuk fisioteraoi.
d. Standar Intervensi yaitu intervensi di-implementasikan dan dimodifikasikan untuk mencapai tujjuan yang disepakati dan dapat termasuk penanganan secara manual; peningkat gerakan; peralatan fisis, peralatan elektroterapeutis dan peralatan mekanis; pelatihan fungsional; penentuan bantuan dan peralatan bantu; intruksi dan konseling; dokumentasi dan koordinasi, komunikasi.
e. Standar Evaluasi yaitu keharusan untuk evaluasi kembali meliputi hasil dan kriteria penghentian tindakan.
f. Standar Dokumentasi, kordinasi dan komunikasi yaitu sistem administrasi yang menjamin pasien/klien menerima kualitas pelyanan yang tepat. komprehensif, efisien dan efektif mulai dari kedatangan sampai selesai. koordinasi adalah kerja sama semua bagian yang tersangkut dengan pasien/klien maupun sesama pemberi pelayanan.
g. Dokumentasi adalah pencatatan yang dibuat selama pasien/klien mendapat asuhan fisioterappi.
h. Pendidikan pasien adalah proses pemberian informasi, pendidikan, atau pelatihan kepada pasien/klien/family. Intruksi berkaitan dengan kondisi saat ini, rencana asuhan, pentingnya asuhan, transisi perubahan, faktor resiko, dll. Fisioterapis bertanggung jawab atas intruksi-intruksi.
➤Pendidikan Pasien/Klien
1. Proses pemberian informasi, pendidikan, atau pelatihan kepada pasien/klien/family.
2. Intruksi berkaitan dengan: kondisi saat ini, rencana asuhan, peningnya asuhan, transisi perubahan, faktor resiko, dll.
3. Fisioterapis bertanggung jawab atas intruksi-intruksi.
➤Proses Fisioterapi :
1. Assesment
2. Diagnosa
3. Planning
4. Intervention
5. Re-evaluation
Coordination, Communication, Dokumentation, Patient Education
Rule of Proffesional Conduct
6. Kode Etik Fisioterapi
Garis besar kode etik Fisoterapi Indonesia :
a. Menghargai hak dan martabat individu
b. Tidak bersikap diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siapapun yang membutuhkan.
c. Memberikan pelayanan profesional secara jujur.
d. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan pelayanan dalam lingkup profesi Fisioterapi
e. Menjaga rahasia pasien/klien yang dipercayakan kepadanya kecuali untuk kepentingan hukum/pengadilan.
f. Selalu memelihara standar kompetensi profesi fisioterapi dan selalu meningkatkan pengetahuan,keterampilan.
g. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembngan pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan masyarakat.
Dosen Pengampu : Bapak Aan Ika Sugathot,
S.Ft.,M.Fis